Gelembung Terakhir Rahwana

Cuma mau pamer, saya foto bareng Deni Siregar. ☺️🙏🏻

Eh bukan dong, Kang Hendra Purnama mah jauuuh lebih keren dari sese-DS.

Apakah DS pernah menerbitkan 6 novel solo sebelumnya? Saya rasa belum. Apakah DS pernah menulis skenario epik Raden Kian Santang? Entahlah, setahu saya, politik di Kian Santang tidak seperti politiknya Bung DS. Apakah DS pemenang FFF NAD 2019? Jelas bukan. Apakah DS Captain Hendra-nya PASTI, punyanya Sekar? Pastinya bukan. Apakah DS pemenang event Hari Buku Internasional NAD? Bukan. Bukan. Bukan. Semua titel yang saya sebut, kepunyaannya Kang Hendra.

Kumpulan prosa pendek dari Kang Hendra ini keren semua. Perjalanan menulis Kang Hendra sepanjang tahun 2019-2020 terangkum dengan baik. Adapun satu cerpen yang beliau buat di tahun 2013, Pada Sebuah Subuh yang Terburu-Buru.

Senang melihat beberapa cerpen favorit familiar, yang telah saya baca sebelumnya, masuk ke kumpulan cerpen ini. Betul, beberapa cerpen dalam buku ini telah terbit dan diikutkan dalam beberapa ajang literasi di komunitas Nulis Aja Dulu (NAD). Kemudian menang.

Ada cerpen Sekar, yang diikutkan dalam minggu kedua NAD Battle 2020. Saya senang membacanya (lagi), mengingat saya adalah salah satu panicia yang menyiksa, eh, meminta Kang Hendra untuk menulis cerpen dengan tema Pembajakan Pesawat. Saya pula yang memberi Kang Hendra dan Madam Brigitta Innes penalti karena tulisan keren mereka, menyalahi rating syarat lomba pada challenge minggu itu. Hahahaha!

Adapun cerpen baru yang saya excited untuk baca, adalah Gelembung Terakhir Rahwana, yang menjadi judul sekaligus cerpen pembuka kumpulan prosa Kang Hendra. Bagi yang familiar dengan kisah Ramayana, yang dipentaskan dalam sendratari di Prambanan dan tari kecak di Bali, pasti tahu siapa Rahwana. Jadi, semua malapetaka yang terjadi sama kita sekarang itu ulah Rahwana! Lho, kok bisa? PO aja dulu bukunya, terus baca. Saya ini #AntiSpoilerSpoilerClub tauk, HIH!

Dalam kumpulan prosa pendek ini, juga ada Flash Fiction Kang Hendra, yang disertakan dalam ajang Fun Flash Fiction NAD tahun lalu. Kenapa saya hapal? Saya salah satu saingan Kang Hendra yang keok di ajang ini.

Sungguh suatu kehormatan, bisa “bertarung” satu arena dengan Kang Hendra di FFF NAD 2019. Soalnya, Kang Hendra didiskualifikasi dari ajang 30 Hari Menulis NAD 2020. Sebab beliau jadi sweeper dan juri di hari terakhir event. Sayang sekali, saya kurang sesajen, jadi gak pernah menang di tema harian 30HM tahun ini. #eh

BTW, trending topic kemarin adalah soal culik-menculik. Sampailah ke bahasan, gimana kalo Kang Hendra diculik? Jangan sampe! Nanti fan club-nya bergerak! Saya paling depan.

Tapi kalo sampe kejadian, ada yang nyulik Kang Hend …. Beruntunglah Sherina, dah pernah foto berdua sama Bung Deni Siregar. #EhGimana?

Mau PO Gelembung Terakhir Rahwana? Kontak ke mari, ya! Masa kalian gak mau ngekepin buku yang cover-nya super duper kece ini?

#NAD_Tema #NAD_Buku_Favorit #NAD_Mart #NAD_Ulasan #NAD_Review

Leave a comment